Sukses Transformasikan BUMN, Erick Thohir Dinobatkan Sebagai ‘Ministry of The Year’
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dinobatkan sebagai Minister of the Year oleh CNBC Indonesia. Erick dinilai berhasil melakukan gebrakan reformasi dan transformasi di tubuh BUMN menjadi semakin profesional, transparan, dan akuntabel. "Terima kasih Pak Chairul Tanjung (Chairman CT Corp) dan CNBC Indonesia yang mempercayakan penghargaan ini kepada saya,” ujar Erick saat menerima penghargaan dalam ajang CNBC Indonesia Award bertajuk "Pursuing Recovery Through G20 Presidency" di Jakarta, Senin (12/12/2022) malam.
“Tentu ini hasil kerja para direksi dan komisaris, tidak mungkin hasil ini tercapai tanpa kinerja mereka dan tentu para Wamen saya dan tim di Kementerian BUMN yang sudah benar benar menjaga transformasi BUMN," lanjutnya. Erick menuturkan dirinya selalu berupaya mewujudkan transformasi BUMN yang menyeluruh dan komprehensif sejak menerima amanah sebagai Menteri BUMN pada 2019. Di tahun ketiga ini, lanjut dia, progres Transformasi BUMN telah mencapai 80 persen.
Erick menargetkan proses transformasi BUMN dapat rampung 100 persen pada tahun depan. "Tidak mungkin revenue dan aset kita naik tanpa people dan sistem yang baik kita lakukan. Bagaimana tiga tahun terakhir, selama Covid 19, kita berkontribusi Rp 1.198 triliun atau Rp 68 triliun lebih tinggi daripada sebelum covid 19," ungkap dia. Erick mengatakan Kementerian BUMN untuk pertamakali juga telah meluncurkan laporan keuangan BUMN secara konsolidasi.
Hasilnya, laba BUMN yang pada tahun lalu sebesar Rp 124,7 triliun kini sudah mencapai Rp 155 triliun hingga kuartal III 2022. "Tantangannya bisa tidak berkelanjutan, kadang kadang Indonesia kalau sudah bagus, ganti manajemen, kepemimpinan berubah lagi, oleh karena itu saya minta tetap fokus pada people dan system," lanjutnya. Erick menyampaikan BUMN juga mencatat peningkatan jumlah kepemimpinan perempuan, dengan target sebanyak 25 persen kepemimpinan strategis BUMN diisi oleh perempuan pada 2023.
Tak hanya itu, ia juga terus meningkatkan efisiensi organisasi dan keuangan dan mengurang jumlah perusahaan, dari 108 perusahaan, menjadi 41 perusahaan dan terus diefisienkan pada tahun depan. "Dulu, dari 108 perusahaan hanya 11 perusahaan yang menyumbang dividen untuk negara. Kini, dari 41 perusahaan ada 20 perusahaan yang turut menyumbang dividen," sambung pria kelahiran Jakarta tersebut. Artinya, Erick sampaikan, transformasi BUMN mulai membuahkan hasil.
Dengan keuangan serta organisasi BUMN yang lebih kuat dan sehat, BUMN bisa berperan lebih optimal sebagai tulang punggung ekosistem ekonomi nasional. "Kini, meskipun transformasi BUMN belum mencapai 100 persen, Alhamdulillah BUMN telah berhasil membuka hingga 45 juta lapangan kerja bagi masyarakat melalui program program yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat," ucap dia.